Cara bergerak hewan yang ada di udara berbeda dengan cara bergerak hewan yang ada di dalam air. Hewan udara contohnya yaitu burung. Burung dapat terbang bebas di udara karena memiliki sayap dan rangka tulang yang mendukung. Setiap burung memiliki cara terbang yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Pada umumnya bentuk tubuh burung – burung memiliki bentuk tubuh yang unik. Burung – burung dapat terbang karena bentuk tubuhnya memiliki gaya angkat yang lebih besar, sehingga dapat melepaskan dari dari pengaruh gaya gravitasi bumi.
Karakteristik Rangka adalah bentuk sayap burung memiliki susunan rangka yang kuat namun ringan. Selain itu burung juga diperkuat oleh tulang dada dan otot – otot yang solid dan kekar saat menahan terpaan angin yang kencang pada waktu sedang terbang di udara. Kontruksinya tulang sayap yang kuat dan ringan memberikan gaya angkat yang cukup besar bagi burung saat akan terbang.
Bentuk sayap burung seperti airfoil. Bentuk ini menyebabkan udara yang mengalir di bawah sayap burung mengalir lebih lambat daripada udara yang mengalir di atas sayap burung. Pada waktu burung akan terbang yaitu dengan mengepakkan sayapnya, maka udara akan mengalir ke bagian bawah yang menghasilkan gaya angkat sehingga burung dapat terangkat ke udara atau terbang.
Sayap aerofil pada burung |
Sayap burung memiliki susunan kerangka yang ringan, tulang dada dan otot yang kuat. Perhatikan gambar berikut ini.
Gerak hewan pada burung saat terbang |
Bentuk sayap airfoil membuat udara mengalir pada bagian atas sayap lebih cepat daripada bagian bawahnya. Saat sayap dikepakkan, udara akan mengalir ke bawah. Dorongan ke bawah tersebut akan menghasilkan gaya yang berlawanan arah sehingga burung akan terangkat ke atas.
Berikut adalah conoh hewan yang hidup di udara adalah;
1. Elang merupakan salah satu dari hewan karnivora yang terdapat di seluruh Indonesia. Dalam Bahasa Inggris, eagle atau elang merujuk pada burung pemangsa berukuran besar dari suku Accipitridae terutama genus Aquila. Selain itu, elang memiliki berat rata-rata sekitar 9 hingga 15 kg dan memiliki panjang (kepala hingga ekor) rata-rata sekitar lebih dari 50 cm.
2. Burung Merpati (bahasa Inggris:Domestic Pigeon). Nama sainsnya ialah Columba domestica. Burung Merpati merupakan burung herbivora yang paling dikenali dari keluarga Columbidae. Burung merpati memiliki berat sebesar 750 gram dan memiliki ukuran panjang 35 cm dengan bentang sayap 60 cm. Burung merpati sering dijadikan simbol pengantar surat pada jaman dahulu
3. Kolibri adalah burung kecil dengan panjang 6,4 cm dan berwarna cerah yang sebagian besar hidup di Amerika Utara dan Amerika Selatan. Seekor kolibri mempunyai sekitar seribu bulu yang bergemerlapan sehingga dapat memantulkan dan memencarkan sinar warna - warni yang dapat berubah ketika burung bergerak seperti minyak pada air. Burung Kolibri adalah burung pemakan nektar dan kecepatan mengepakkan sayapnya hampir setara dengan helikopter. Selain itu, Kolibri hanya memiliki berat sebesar 6 gram.
SUMBER : http://sofiachyn27.blogspot.com/2017/07/inilah-sistem-gerak-pada-hewan-yang.html
Beberapa jenis hewan misalnya burung, dapat terbang di udara dengan cara yang unik. Tubuh hewan hewan tersebut memiliki gaya angkat yang besar untuk mengimbangi gaya gravitasi. Salah satu upaya untuk memperbesar gaya angkat yaitu menggunakan sayap. Burung tebang dengan cara mengepakkan sayap. Burung mengepakkan sayapnya dari atas ke bawah untuk menimbulkan gerakan mengangkat dan mendorong tubuhnya di udara. Prinsip cara terbang burung tersebut diterapkan pada pesawat terbang, khususnya pada pesawat terbang bersayap bentuk airfoil
Sayap burung memiliki susunan kerangka ringan, tulang dada kuat dan otot yang kuat. Bentuk sayap airfoilmembuat udara mengalir pada bagian atas sayap lebih cepat daripada bagian bawah. Dorongan ke bawah tersebut akan menghasilkan gaya yang berlawanan arah sehinggan burung akan terangkat ke atas.
Lihat gambar disamping itu adalah alat alat pernapasan burung. Pelajari lebih lanjut dibawah ini :
Lubang hidung
Lubang hidung dibagi 2 yaitu lubang hidung luar dan dalam. Lubang hidung luar terdapat di pangkal paruh sebelah atas dan berjumlah sepasang. Sedangkan lubang hidung dalam berada di langit-langit rongga mulut.
Trakea
Trakea tersusun atas tulang rawan yang berbentuk lingkaran. Trakea ini bercabang menjadi bronkus kanan dan kiri. Bronkus ini kemudian akan menghubungkan siring dan paru-paru. Siring mempunyai selaput yang akan bergetar dan menghasilkan bunyi jika ada udara yang lewat.
Paru-paru
Paru-paru berada sepasang dan menempel di dinding dada bagian dalam. Paru-paru di burung dibungkus dengan selaput paru-paru (pleura) dan berhubungan dengan kantong udara. Paru-paru burung tidak memiliki alveoli dan sebagai gantinya adalah pembuluh udara yang disebut parabronki. Saluran udara di parabronki bercabang-cabang berupa pembuluh kapiler udara yang letaknya berdampingan dengan kapiler darah.
Kantung udara
Pada burung terdapat kantong udara. kantong udara pada burung berjumlah 9, antara lain:
1. 1 buah kantong udara di antara tulang selangka2 buah kantong udara di leher
2. 2 buah kantong udara di leher
3. 2 buah kantong udara di perut
4. 2 buah kantong udara di dada belakang
5. 2 buah kantong udara di dada depan2 buah kantong udara di perut
Fungsi kantong udara antara lain:
1. Untuk bernapas saat terbang;
2. Membantu memperkeras suara karena dapat memperbesar ruang siring;
3. Mencegah kedinginan dengan menyelubungi alat-alat dalam dengan rongga udara;
4. Mengurangi panas badan agar tidak banyak yang hilang;
5. Pada saat berenang, dapat memperbesar dan memperkecil berat jenis tubuhnya.
SEMBER : http://ipa-gampang.blogspot.com/2014/08/gerak-hewan-di-udara.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar