Pages

Rabu, 09 Januari 2019

MEKANISME PENDENGARAN PADA HEWAN

Hasil gambar untuk MEKANISME PENDENGARAN PADA HEWAN
Frekuensi suara yang bisa didengar oleh binatang sebenarnya adalah bermacam-macam tergantung dari jenis binatang itu sendiri. Ada yang mendekati dengan batas frekuensi yang bisa didengar oleh manusia dan ada juga yang jauh diatas frekuensi pendengaran manusia. Berdasarkan range frekuensi, gelombang suara dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam yaitu :
  1. Infrasonic (1 Hz sd 20 Hz)
  2. Acoustic (20 Hz sd 20.000 Hz)
  3. Ultrasonic ( > 20.000 H)

Berikut beberapa contoh hewan dengan batas frekuensi yang bisa didengarnya :

1. Frekuensi Yang Bisa Didengar Kelelawar
Kelelawar merupakan hewan yang bisa terbang dalam kegelapan. Mereka tidak menggunakan mata untuk melihat dalam gelap melainkan dengan menggunakan suara dengan frekuensi tinggi atau yang lebih dikenal sebagai gelombang ultrasonic. Ketika terbang kelelawar memancarkan gelombang ultrasonic yang kemudian gelombang tersebut akan diterima kembali oleh kelelawar setelah dipantulkan kembali oleh benda atau dinding yang berada dihadapannya. Dengan merasakan lamanya jeda waktu antara pengiriman gelombang dengan penerimaan maka kelelawar dapat menentukan seberapa jauh jarak tubuhnya dengan benda tersebut, itu sebabnya mereka tidak akan menabrak dinding atau benda dihadapan mereka walaupun dalam keadaan gelap sekalipun. Teori ini sekarang sudah dimanfaatkan oleh manusia untuk mengukur jarak suatu benda, seperti pada pengukuran jarak kedalaman laut dan pendeteksi dinding penghalang pada aplikasi robot. Batas frekuensi yang bisa didengar oleh kelelawar adalah 3.000 HZ sd 120.000 Hz, dimana frekuensi ini jauh diatas frekuensi suara yang bisa didengar oleh manusia yakni 20 Hz sd 20.000 Hz.

2. Frekuensi Yang Bisa Didengar Kucing
Kucing merupakan binatang karnivora yang sering dijadikan sebagai binatang peliharaan. Binatang yang satu ini juga bisa mendengar suara dengan frekuensi diatas pendengaran manusia yaitu 100 Hz sd 60.000 Hz.
3. Frekuensi Yang Bisa Didengar Gajah
Gajah merupakan binatang herbivora yang berutubuh besar dan bisa mendengarkan suara dengan frekuensi infrasonic atau suara dengan frekuensi dibawah frekuensi pendengaran manusia. Batas frekuensi yang bisa didengar oleh gajah adalah 1 Hz sd 20.000 Hz.
4. Frekuensi Yang Bisa Didengar Tikus
Tikus merupakan salah satu binatang yang banyak merugikan dibandingkan menguntungkan manusia. Hewan ini disimbolkan untuk para koruptor yang kerjaannya suka mencuri hak orang lain. Batas frekuensi yang bisa didengar oleh tikus adalah 1.000 Hz sd 100.000 Hz. Dengan memanfaatkan gelombang ultrasonic kita dapat mengusir binatang ini dari rumah kita. Berikut rangkaian pengusir tikus

5. Frekuensi Yang Bisa Didengar Anjing
Anjing merupakan binatang yang sering digunakan sebagai penjaga keamanan dan sebagai pelacak jejak karena mempunyai penciuman yang sangat tajam. Hewan ini juga bisa mendengarkan suara dengan frekuensi di atas frekuensi pendengaran manusia. Anjing bisa mendengar suara dengan frekuensi hingga 40.000 Hz.

6. Frekuensi Yang Bisa Didengar Lumba-lumba
Lumba-lumba merupakan binatang yang banyak disenangi kebanyakan orang dikarenakan mereka sangat pintar dan bisa bersahabat dengan manusia dibanding dengan binatang air lainnya. Lumba-lumba bisa mendengar suara dengan frekuensi hingga 100.000 Hz, dan mereka menggunakan gelombang ultrasonic sebagai media komunikasi antara satu dengan lainnya.

7. Frekuensi Yang Bisa Didengar Belalang
Binatang satu ini merupakan biantang yang sering saya kejar-kejar di sawah pada waktu saya masih anak-anak. Karena memang waktu kecil saya banyak menghabiskan keseharian saya dengan aktivitas alam. Binatang ini juga ternyata bisa mendengarkan suara dengan frekuensi diatas frekuensi pendengan manusia yaitu hingga 50.000 Hz.

Mekanisme Proses Mendengar

Sistem Sonar dan Pemanfaatannya

1. Sistem Sonar
Mekanisme Proses Mendengar – Pernahkah kamu melihat anjing menggerakkan telinganya? Anjing sering menggerakkan telinga ketika melakukan pelacakan atau berburu. Beberapa mamalia akan menggunakan daun telinga mereka untuk mengarahkan suara ke dalam saluran pendengarannya. Sistem ini disebut sistem sonar yaitu sistem yang digunakan untuk mendeteksi tempat dalam melakukan pergerakan dengan deteksi suara frekuensi tinggi (ultrasonik). Sonar atau Sound Navigation and Ranging merupakan suatu metode penggunaan gelombang ultrasonik untuk menaksir ukuran, bentuk, dan kedalaman bendabenda.
Mekanisme Proses Mendengar – Daun telinga membantu hewan untuk menentukan arah dari mana suara tersebut datang dan akan dapat mendeteksi suara samar. Mengapa bentuk telinga pada manusia dan kelelawar berbeda? Tahukah kamu bagaimana kelelawar? Kelelawar merupakan hewan yang mampu mendengarkan bunyi ultrasonik dengan frekuensi diatas 20.000 Hz, Kelelawar ini dapat mengeluarkan gelombang ultrasonik pada saat ia terbang.
Mekanisme Proses Mendengar – Gelombang yang dikeluarkan akan dipantulkan kembali oleh benda-benda atau binatang lain yang akan dilewatinya dan diterima oleh suatu alat yang berada di tubuh kelelawar, kemampuan kelewar untuk menentukan lokasi ini disebut dengan ekolokasi. Untuk terbang dan berburu, kelelawar akan memanfaatkan bunyi yang frekuensinya tinggi, kemudian mendengarkan gema yang dihasilkan. Pada saat kelelawar mendengarkan gema, kelelawar tidak dapat mendengar suara lain selain dari yang dipancarkannya sendiri. Lebar frekuensi yang mampu didengar oleh makhluk ini sangat sempit, yang lazimnya menjadi hambatan besar untuk hewan ini karena adanya Efek Doppler. Berdasarkan Efek Doppler, jika sumber bunyi dan penerima suara keduanya tak bergerak (jika dibandingkan dengan benda lain), maka penerima akan menentukan frekuensi yang sama dengan yang dipancarkan oleh sumber suara. Akan tetapi, jika salah satunya bergerak, frekuensi yang diterima akan berbeda dengan yang dipancarkan. Dalam hal ini, frekuensi suara yang dipantulkan dapat jatuh ke wilayah frekuensi yang tidak dapat didengar oleh kelelawar.
Dengan demikian, kelelawar tentu akan menghadapi masalah karena tidak dapat mendengar gema suaranya dari lalat yang sedang bergerak. Berdasarkan kenyataan, kelelawar dapat menyesuaikan frekuensi suara yang dikirimkannya terhadap benda bergerak seolah sang kelelawar telah memahami Efek Doppler. Misalnya, kelelawar mengirimkan suara berfrekuensi tertinggi terhadap lalat yang bergerak menjauh sehingga pantulannya tidak hilang dalam wilayah tak terdengar dari rentang suara. Kelelawar akan dapat mendengar dan menentukan posisi dari berbagai benda yang ada di sekitarnya. Sistem ini juga dimiliki oleh lumba-lumba dan paus. Untuk memahami materi ini, kita dapat menganalisis visualisasi proses ekolokasi yang terjadi pada kelelawar.
Kamu telah mempelajari sistem sonar pada kelelawar. Sekarang perhatikan bagaimana sistem sonar pada lumba-lumba. Pernahkah kamu melihat lumba-lumba? Di mana kamu permah melihat lumba-lumba? Habitat asal lumbalumba adalah di lautan. Lumba-lumba dapat dilihat di permukaan air, namun sebagian besar waktu mereka di kedalaman lautan yang cukup gelap. Sekalipun hidup di kedalaman lautan, lumba-lumba mempunyai sistem yang memungkinkan untuk berkomunikasi dan menerima rangsangan, yaitu sistem sonar. Sistem ini berguna untuk mengindera bendabenda di lautan, mencari makan, dan berkomunikasi. Berikut ini cara kerja sistem sonar lumba-lumba. Lumba-lumba bernapas melalui lubang yang ada di atas kepalanya.
A.   Alat indra pendengaran pada hewan invertebrata akuatik
Pada crustacea terdapat alat keseimbangan dan alat pengecap, misalnya pada udang. Alat keseimbangan pada udang terdapat pada kulit bagian kepala, tepatnya pada pangkal antena ke-2. Berbentuk seperti kantung dan dibatasi oleh silia. Pada silia terdapat partikel-partikel kapur yang fungsinya sama dengan fungsi otolit pada alat keseimbangan manusia.
B.   Alat indra pendengaran pada hewan invertebrata terestrial
Mekanoreseptor pada invertebrata, khususnya Artopoda sangat berkembang dan biasanya berfungsi sebagai alat pendengar. Letak pendengaran pada Arthropoda beraneka, yaitu pada kaki depan (Tettigoniidae) dan pada ruas pertama abdomen (Archiidae). Pada beberapa jenis ngengat, terdapat pada mesothoraks. Fungsi alat pendengar tersebut adalah untuk alat komunikasi dengan sesama jenis atau mengenal jenis lain, terutama predatornya atau pesaingnya. Struktur alat pendengaran yang paling sederhana adalah berbentuk rambut yang halus. Kebanyakan serangga memiliki rambut-rambut tubuh yang bergetar sebagai respons terhadap gelombang suara. Contohnya adalah pada beberapa jenis ulat bulu dengan rambut tubuh yang bergetar, yang dapat mendeteksi tawon predator yang berdengung, sehingga dapat memperingatkan ulat bulu terhadap bahaya tersebut.

C.   Alat indra pendengaran pada hewan vertebrata akuatik
Pada vertebrata akuatik, seperti ikan amfibia dan sebagian reptil mempunyai organ indra yang khusus, seperti pit organ pada ular, gurat sisi pada ikan, dan amfibi tertentu, serta aparatus weber yang merupakan alat pendengaran pada ikan.
a.    Gurat sisi
Sebagian besar ikan dan amfibia akuatik memiliki sistem gurat sisi (lateral line system) terdapat disepanjang kedua sisi tubuh.  Gurat sisi merupakan saluran di bawah kulit yang mempunyai saluran keluar tubuhnya. Sistem tersebut mengandung mekanoreseptor yang mendeteksi gelombang berfrekuensi rendah.
Air dari sekeliling hewan memasuki gurat sisi melalui banyak pori dan dan mengalir sepanjang saluran melewati mekanoreseptor. Reseptor terbentuk dari segugus sel-sel rambut yang rambut-rambutnya tertanam dalam tudung yang bergelatin, kupula. Gerakan air menekukan kupula, mendepolarisasi sel-sel rambut dan menyebabkan potensial aksi yang di pancarkan sepanjang akson neuron sensoris ke otak. Dengan cara ini ikan mempersepsi gerakannya melalui air atau arah dan kecepatan arus air yang mengalir diseluruh tubuhnya.
b.    Aparatus Weber
Ikan juga memiliki reseptor pendengaran yang letaknya pada jaringan tulang kepalanya atau “telinga dalam”. Jaringan sel tulang kepala densitasnya hampir sama dengan air sehingga setiap getaran suara yang mengenai permukaan kepalanya langsung menjalar melalui jaringan ke teliga dalam. Oleh karena itu ikan tidak memiliki telinga luar atau telinga tengah (Wilson).
Pada ikan dalam seri Autophysi terdapat organ pendengaran yang berhubungan dengan gelembung renang, organ tersebut deisebut Aparatus Weber. Mekanismenya adalah jika gurat sisi menerima getaran suara maka getaran tersebut akan diteruskan ke gelembung renang dan oleh gelembung renang, gelombang tersebut diteruskan ke telinga dalam.
Telinga tidak membuka ke luar tubuh dan tidak memiliki gendang telinga atau koklea. Getaran air yang disebabkan oleh gelombang suara dihantarkan melalui tulang tengkorak ke sepasang telinga bagian dalam, menggerakan otolit-otolit dan merangsang sel-sel rambut. Gelembung renang ikan yang terisi oleh udara juga bergetar sebagai respons terhadap suara.

D.   Alat indra pendengaran pada hewan vertebrata terestrial
Vertebrata darat memiliki telinga bagian dalam yang telah dievolusikan sebagai organ utama dalam pendengaran dan kesetimbangan. Secara khusus dibahas pendengaran pada masing-masing kelompok vertebrata, yaitu:
1.    Alat pendengaran pada amfibia
Beberapa jenis amfibia memiliki gurat sisi pada saat masih berbentuk kecebong, namun tidak setelah menjadi dewasa dan hidup di darat. Amfibia dari golongan anura sudah memiliki alat pendengaran berupa telinga tengah, kelompok urodella belum. Telinga tengah katak memiliki membran timpani dan selalu terisi udara. Organ tersebut memiliki cincin timpani disebut columella yang menghubungkan membran timpani ke telinga dalam.
2.    Alat pendengaran pada reptil
Kebanyakan reptil selain ular, mempunyai telinga tengah yang berkolumella yang terikat pada tulag kuadrat. Oleh karena itu ular kurang begitu sensitif terhadap getaran suara di udara, lebih sensitif pada getaran yang ada di darat.
3.    Alat pendengaran pada burung (Aves)
Alat pendengaran pada burung sudah berkembang lebih baik daripada reptil. oleh karena itu menjadi lebih sensitif. Merpati misalnya dapat menerima getaran suara 40-14000 CPS.
4.    Alat pendengaran pada mamalia
Mamalia umumnya sudah menggunakan telinga. Telinga terdiri atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Telinga luar dan telinga dalam dipisahkan oleh membran timpani. Telinga tengah dihubungkan dengan telinga dalam oleh tingkap oval dan tingkap jorong. Dua bagian tersebut di batasi oleh membran.


SUMBER : https://www.youtube.com/watch?v=ZOgysRtQHP

SUMBER https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fi2.wp.com%2Fwww.murid.info%2Fwp-content%2Fuploads%2F2016%2F07%2FMekanisme-Proses-Mendengar-Sistem-Sonar.jpg%3Fresize%3D285%252C177&imgrefurl=https%3A%2F%2Fwikanadhyaksa.blogspot.com%2F2018%2F03%2Fmekanisme-pendengaran-pada-hewan.html&docid=xcc2E4Yn_seKNM&tbnid=DMXLtd9P9cXs-M%3A&vet=10ahUKEwjziqj2weLfAhXFWysKHSQXC8EQMwg-KAAwAA..i&w=285&h=177&safe=strict&bih=789&biw=1600&q=MEKANISME%20PENDENGARAN%20PADA%20HEWAN&ved=0ahUKEwjziqj2weLfAhXFWysKHSQXC8EQMwg-KAAwAA&iact=mrc&uact=8
http://nadiaapriliap.blogspot.com/2018/03/mekanisme-pendengaran-pada-hewan.html
http://nurarifahsains.blogspot.com/2018/03/mekanisme-pendengaran-pada-hewan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About

Pink Wing Pointer